Pionering
Pionering adalah salah satu teknik kepramukaan yang mempelajari tentang
pembuatan model suatu objek dengan menggunakan peralatan tongkat, tali,
maupun stik(tongkat ukurang pendek).
Model-model yang dibuat
dalam pionering yang sederhana misalnya adalah berupa bentuk jemuran,
bintang, dragbar, tiang bendera, dan bentuk sederhana lainnya. Sedangkan
bentuk-bentuk yang cukup rumit adalah seperti menara isyarat, menara
pengintai, gapura dengan bentuk yang rumit, dan mobil, dan masih banyak
lagi. Intinya, dalam pionering sebenarnya hanya terdapat 4 ikatan yaitu
ikatan silang, palang, canggah, dan ikatan untuk kaki 3 atau lebih. Yang
terpenting adalah kreatifitas dan kemampuan kita dalam pembuatan model
yang kita inginkan. Ini Contoh-contoh latihan dasar pionering dari saya :
Nah, Setelah bisa mencoba membuat dan menguasai macam-macam pionering
dasar diatas. Mari kita langsung belajar membuat macam-macam jembatan
seperti dibawah ini :
pramuka regu harimau smpn 1 cisoka
Rabu, 16 Oktober 2013
Sejarah Pramuka
Sejarah Morse
Kode Morse atau 'Sandi Morse' adalah sistem representasi huruf, angka, tanda baca dan sinyal dengan menggunakan kode titik dan garis yang disusun mewakili karakter tertentu[1] pada alfabet atau sinyal (pertanda) tertentu yang disepakati penggunaannya di seluruh dunia. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835.Awal penggunaan
Kode morse pertama kali digunakan secara luas setelah teknologi radio dan telegrafi berkembang pesat di akhir abad ke-19. Pada awal-awal penggunaannya kode morse dipakai untuk pengiriman pesan antara dua tempat yang terpisah jauh dengan menggunakan teknologi radio CW (constant wave) atau gelombang tetap sebelum ditemukannya komunikasi radio dengan suara. Hal ini dikarenakan radio pada masa awalnya masih pada penggunaan gelombang rendah, yang tidak mampu mengirimkan gelombang suara, namun dapat mengirimkan bunyi sederhana seperti bunyi panjang-pendek dari kode morse.Kode morse tidak lagi dipergunakan sebagai modul komunikasi resmi Angkatan Laut internasional pada tahun 1997 dan diganti dengan sistem GMDSS yang menggunakan satelit, bukannya gelombang radio, namun sampai saat ini kode morse masih aktif digunakan dalam komunikasi jarak jauh antar kapal laut atau menara darat internasional.
Metode dan Cara Penggunaan
Durasi pengiriman kode morse diukur dalam satuan Kata Per Menit (word per minute; disingkat WPM), dan berkisar di antara 8-50 WPM di dalam penggunaannya secara umum melalui jaringan radio atau media lain.
Kode morse dalam kepramukaan
Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang diwakili oleh -..
Kemampuan menerima dan mengirimkan kode morse merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus. Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.
Sejarah Majapahit
Untuk kegunaan lain dari Majapahit, lihat Majapahit (disambiguasi).
Majapahit | ||||||
|
||||||
|
||||||
Peta wilayah kekuasaan Majapahit berdasarkan Nagarakertagama; keakuratan wilayah kekuasaan Majapahit menurut penggambaran orang Jawa masih diperdebatkan.[1]
|
||||||
Ibukota | Majapahit, Wilwatikta (Trowulan) | |||||
Bahasa | Jawa Kuno, Sanskerta | |||||
Agama | Siwa-Buddha (Hindu dan Buddha), Kejawen, Animisme | |||||
Pemerintahan | Monarki | |||||
Raja | ||||||
- | 1295-1309 | Kertarajasa Jayawardhana | ||||
- | 1478-1498 | Girindrawardhana | ||||
Sejarah | ||||||
- | Penobatan Raden Wijaya | 10 November 1293 1293 | ||||
- | Invasi Demak | 1527 | ||||
Mata uang | Koin emas dan perak, kepeng (koin perunggu yang diimpor dari Tiongkok) | |||||
*Surya Majapahit adalah lambang yang umumnya dapat ditemui di reruntuhan Majapahit, sehingga Surya Majapahit mungkin merupakan simbol kerajaan Majapahit |
Artikel ini bagian dari seri Sejarah Indonesia |
---|
![]() |
Lihat pula: Sejarah Nusantara |
Prasejarah |
Kerajaan Hindu-Buddha |
Kutai (abad ke-4) |
Tarumanagara (358–669) |
Kalingga (abad ke-6 sampai ke-7) |
Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-13) |
Sailendra (abad ke-8 sampai ke-9) |
Kerajaan Medang (752–1006) |
Kerajaan Kahuripan (1006–1045) |
Kerajaan Sunda (932–1579) |
Kediri (1045–1221) |
Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14) |
Singhasari (1222–1292) |
Majapahit (1293–1500) |
Malayapura (abad ke-14 sampai ke-15) |
Kerajaan Islam |
Penyebaran Islam (1200-1600) |
Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521) |
Kesultanan Ternate (1257–sekarang) |
Kerajaan Pagaruyung (1500-1825) |
Kesultanan Malaka (1400–1511) |
Kerajaan Inderapura (1500-1792) |
Kesultanan Demak (1475–1548) |
Kesultanan Aceh (1496–1903) |
Kesultanan Banten (1527–1813) |
Kesultanan Cirebon (1552 - 1677) |
Kesultanan Mataram (1588—1681) |
Kesultanan Siak (1723-1945) |
Kerajaan Kristen |
Kerajaan Larantuka (1600-1904) |
Kolonialisme bangsa Eropa |
Portugis (1512–1850) |
VOC (1602-1800) |
Belanda (1800–1942) |
Kemunculan Indonesia |
Kebangkitan Nasional (1899-1942) |
Pendudukan Jepang (1942–1945) |
Revolusi nasional (1945–1950) |
Indonesia Merdeka |
Orde Lama (1950–1959) |
Demokrasi Terpimpin (1959–1965) |
Masa Transisi (1965–1966) |
Orde Baru (1966–1998) |
Era Reformasi (1998–sekarang) |
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.[2] Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.[3]
Daftar isi
Historiografi
Hanya terdapat sedikit bukti fisik dari sisa-sisa Kerajaan Majapahit,[4] dan sejarahnya tidak jelas.[5] Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan adalah Pararaton ('Kitab Raja-raja') dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama[6] dalam bahasa Jawa Kuno.[7] Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu, hal yang terjadi tidaklah jelas.[8] Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.[8]Keakuratan semua naskah berbahasa Jawa tersebut dipertentangkan. Tidak dapat disangkal bahwa sumber-sumber itu memuat unsur non-historis dan mitos. Beberapa sarjana seperti C.C. Berg menganggap semua naskah tersebut bukan catatan masa lalu, tetapi memiliki arti supernatural dalam hal dapat mengetahui masa depan.[9] Namun demikian, banyak pula sarjana yang beranggapan bahwa garis besar sumber-sumber tersebut dapat diterima karena sejalan dengan catatan sejarah dari Tiongkok, khususnya daftar penguasa dan keadaan kerajaan yang tampak cukup pasti.[5]. Tahun 2010 sekelompok pengusaha Jepang dipimpin Takajo Yoshiaki membiayai pembuatan kapal Majapahit atau Spirit Majapahit yang akan berlayar ke Asia. Hal ini dilakukan menurut Takajo adalah untuk mengenang kerjasama Majapahit dan Kerajaan Jepang melawan Kerajaan China (Mongol) dalam perang di Samudera Pasifik.[10] Menurut Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara National University of Singapore John N. Miksic jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera dan Singapura bahkan Thailand yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung dan seni.[11] Bahkan ada perguruan silat bernama Kali Majapahit yang berasal dari Filipina dengan anggotanya dari Asia dan Amerika. Silat Kali Majapahit ini mengklaim berakar dari Kerajaan Majapahit kuno yang disebut menguasai Filipina, Singapura, Malaysia dan Selatan Thailand.[12]
Sejarah
Berdirinya Majapahit
Arca Harihara, dewa gabungan Siwa dan Wisnu sebagai penggambaran Kertarajasa. Berlokasi semula di Candi Simping, Blitar, kini menjadi koleksi Museum Nasional Republik Indonesia.
Ketika itu, Jayakatwang, adipati Kediri, sudah menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Kemudian, Wiraraja mengirim utusan ke Daha, yang membawa surat berisi pernyataan, Raden Wijaya menyerah dan ingin mengabdi kepada Jayakatwang.[15] Jawaban dari surat diatas disambut dengan senang hati.[15] Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di negeri asing.[16][17] Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka terpaksa harus menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing.
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan Ranggalawe ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalam Pararaton.[18] Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang tepercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati.[17] Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.
Putra dan penerus Wijaya adalah Jayanegara. Pararaton menyebutnya Kala Gemet, yang berarti "penjahat lemah". Kira-kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan Jayanegara, seorang pendeta Italia, Odorico da Pordenone mengunjungi keraton Majapahit di Jawa. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi bhiksuni. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk.
Peraturan Baris Berbaris
A. Pengertian
Peraturan Baris Berbaris (PBB) adalah suatu latihan wujud fisik yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu dalam Pramuka.
B. Maksud dalam Peraturan Baris Berbaris
1. Maksud umum: Suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan antara hak dan kewajiban.
2. Maksud khusus: Menanamkan rasa disiplin dan mempertebar rasa semangat kebersamaan.
C. Tujuan Peraturan Baris Berbaris
Tujuan dari baris berbaris yaitu guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa persatuan, rasa disiplin, dan rasa tanggung jawab serta dapat dipercaya.
1. Jasmani yang tegas tangkas artinya mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
2. Rasa persatuan artinya adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
3. Rasa disiplin artinya mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
4. Rasa tanggung jawab artinya keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang merugikan untuk diri sendiri dan orang lain.
D. Manfaat Peraturan Baris Berbaris
Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dari baris berbaris antara lain:
1. Melatih daya konsentrasi.
2. Belajar tentang solidaritas tim.
3. Belajar mendengar dan patuh.
4. Belajar untuk diam dan mengatur emosi.
E. Fungsi berdiri dalam barisan
1. Memudahkan pengawasan dan penertiban para anggota
2. Memudahkan pembagian jatah secara merata
3. Memudahkan menghitung jumlah anggota
F. Macam-macam baris berbaris
Dalam Peraturan Baris Berbaris dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1. Peraturan Baris Berbaris menggunakan tongkat
2. Peraturan Baris Berbaris tanpa tongkat/tidak menggunakan tongkat
Peraturan Baris Berbaris (PBB) adalah suatu latihan wujud fisik yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu dalam Pramuka.
B. Maksud dalam Peraturan Baris Berbaris
1. Maksud umum: Suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan antara hak dan kewajiban.
2. Maksud khusus: Menanamkan rasa disiplin dan mempertebar rasa semangat kebersamaan.
C. Tujuan Peraturan Baris Berbaris
Tujuan dari baris berbaris yaitu guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa persatuan, rasa disiplin, dan rasa tanggung jawab serta dapat dipercaya.
1. Jasmani yang tegas tangkas artinya mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
2. Rasa persatuan artinya adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
3. Rasa disiplin artinya mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
4. Rasa tanggung jawab artinya keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang merugikan untuk diri sendiri dan orang lain.
D. Manfaat Peraturan Baris Berbaris
Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dari baris berbaris antara lain:
1. Melatih daya konsentrasi.
2. Belajar tentang solidaritas tim.
3. Belajar mendengar dan patuh.
4. Belajar untuk diam dan mengatur emosi.
E. Fungsi berdiri dalam barisan
1. Memudahkan pengawasan dan penertiban para anggota
2. Memudahkan pembagian jatah secara merata
3. Memudahkan menghitung jumlah anggota
F. Macam-macam baris berbaris
Dalam Peraturan Baris Berbaris dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1. Peraturan Baris Berbaris menggunakan tongkat
2. Peraturan Baris Berbaris tanpa tongkat/tidak menggunakan tongkat
Salam Pramuka
Salam Pramuka adalah perwujudan dari penghargaan seseorang Pramuka
kepada Pramuka lainnya. Biasanya salam pramuka diberikan dengan
memberikan hormat sambil meneriakkan "Salam pramuka!" yang diberi salam
akan menjawab dengan meneriakkan "Salam!" sambil menghormat juga.
Untuk salam hormat diberikan kepada :
• Cara menggunakan dan mengucapkan Salam dengan benar. 1. Dalam Keadaan berhenti. Tanpa Peci/songkok/baret. • Sikap sempurna, dengan gerakan cepat tangan di angkat kearah pelipis kanan, siku-siku 15 derajat seorang kedepan, kelima jari tangan rapat satu sama lain, telapak tangan seorang kebawah dan kekiri ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pelipis. • Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi salam. • Jika selesai Salam, maka tangan di kembalikan secara cepat ke sikap sempurna kembali. b. Memakai Peci/songkok/baret. Pelaksanaan sama dengan no.1.a. perlu ditambah sedikit, yakni jari tengah dan telunjuk mengenai tepi bawah dan peci setinggi pelipis. c. Memakai Peci yang ada kelep. Pelaksanaan sama dengan no.1.a. hanya jari tengah mengenai ujung kelep. d. Membawa/menggunakan tongkat Pramuka Sikap sempurna, tongkat ditangan kanan disamping badan, diangkat sedikit, tangan kiri ditekukkan kekanan depan dada (antara dad dan perut), tangan kiri lurus rata-rata air kekanan, jari rapat dan ujung jari tengah menyentuh tongkat, pandangan lurus kepada yang diberi salam atau kepala dipalingkan kepada arah orang yang diberi salam. 2. Dalam keadaan berjalan. a. Jalan biasa. • Dalam keadaan jalan biasa kemudian melaksanakan salam pelaksanaannya sama seperti no.1.a. dengan memalingkan muka atau kepala dan pandangan lurus tertuju kepada orang diberi salam. • Pelaksanaan salam + 3 langkah sesudahnya. b. Membawa/memakai tongkat Pramuka. • Sikap membawa Tongkat di muka badan. Tongkat dibawa/dipegang dua tangan dalam sikap membawa di muka badan, tangan tetap dimuka badan dalam keadaan berjalan, dengan memalingkan kepala ke arah orang yang diberi salam. • Tongkat disandang dikanan. Tetap dlam keadan jalan biasa, tangan kanan memegang tali sandang dengan bentuk siku-siku kedepan, tangan kiri ditekuk kekanan depan dada (seperti no.1.d.) kepala dipalingkan kepada orang yang diberi salam.
• Tongkat disandang dikiri. Tetap dalam keadaan jalan biasa, tangan kiri memegang tali sandang, tangan kanan memberi salam seperti salam biasa dan pandangan lurus kepada orang yang diberi salam. 3. Dalam keadaan membawa barang. a. Barang Ringan. Apabila mebawa barang ringan di tangan kanan, maka barang tersebut dipindahkan ke tangan kiri, dan melakukan salam seperti biasa no.1.a.b.c. b. Barang berat. Apabila membawa barang yang berat atau membawa barang ditangan kiri dan kanan, maka salam cukup memalingkan muka/kepala dan mengucapkan “salam” atau cukup mengucapkan “salam” saja.
Daftar isi
Fungsi salam pramuka
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.Macam salam pramuka
Salam pramuka digolongkan menjadi 3 macam:Salam biasa
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka. Siapa yang melihat dulu dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun muda. Salam tersebut dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.Salam hormat
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.Untuk salam hormat diberikan kepada :
- Bendera kebangsaan ketika dikibarkan atau diturunkan dalam suatu upacara.
- Jenazah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
- Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
- Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Salam janji
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik. Pemberian salam pramuka dilakukan ketika dilakukan pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya. Salam janji juga diberikan pada saat pengucapan janji Trisatya dalam acara Ulang Janji.• Cara menggunakan dan mengucapkan Salam dengan benar. 1. Dalam Keadaan berhenti. Tanpa Peci/songkok/baret. • Sikap sempurna, dengan gerakan cepat tangan di angkat kearah pelipis kanan, siku-siku 15 derajat seorang kedepan, kelima jari tangan rapat satu sama lain, telapak tangan seorang kebawah dan kekiri ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pelipis. • Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi salam. • Jika selesai Salam, maka tangan di kembalikan secara cepat ke sikap sempurna kembali. b. Memakai Peci/songkok/baret. Pelaksanaan sama dengan no.1.a. perlu ditambah sedikit, yakni jari tengah dan telunjuk mengenai tepi bawah dan peci setinggi pelipis. c. Memakai Peci yang ada kelep. Pelaksanaan sama dengan no.1.a. hanya jari tengah mengenai ujung kelep. d. Membawa/menggunakan tongkat Pramuka Sikap sempurna, tongkat ditangan kanan disamping badan, diangkat sedikit, tangan kiri ditekukkan kekanan depan dada (antara dad dan perut), tangan kiri lurus rata-rata air kekanan, jari rapat dan ujung jari tengah menyentuh tongkat, pandangan lurus kepada yang diberi salam atau kepala dipalingkan kepada arah orang yang diberi salam. 2. Dalam keadaan berjalan. a. Jalan biasa. • Dalam keadaan jalan biasa kemudian melaksanakan salam pelaksanaannya sama seperti no.1.a. dengan memalingkan muka atau kepala dan pandangan lurus tertuju kepada orang diberi salam. • Pelaksanaan salam + 3 langkah sesudahnya. b. Membawa/memakai tongkat Pramuka. • Sikap membawa Tongkat di muka badan. Tongkat dibawa/dipegang dua tangan dalam sikap membawa di muka badan, tangan tetap dimuka badan dalam keadaan berjalan, dengan memalingkan kepala ke arah orang yang diberi salam. • Tongkat disandang dikanan. Tetap dlam keadan jalan biasa, tangan kanan memegang tali sandang dengan bentuk siku-siku kedepan, tangan kiri ditekuk kekanan depan dada (seperti no.1.d.) kepala dipalingkan kepada orang yang diberi salam.
• Tongkat disandang dikiri. Tetap dalam keadaan jalan biasa, tangan kiri memegang tali sandang, tangan kanan memberi salam seperti salam biasa dan pandangan lurus kepada orang yang diberi salam. 3. Dalam keadaan membawa barang. a. Barang Ringan. Apabila mebawa barang ringan di tangan kanan, maka barang tersebut dipindahkan ke tangan kiri, dan melakukan salam seperti biasa no.1.a.b.c. b. Barang berat. Apabila membawa barang yang berat atau membawa barang ditangan kiri dan kanan, maka salam cukup memalingkan muka/kepala dan mengucapkan “salam” atau cukup mengucapkan “salam” saja.
Pandu
Pandu
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
पाण्डु | |
---|---|
![]() Pandu dan Kunti, dalam sebuah lukisan India. |
|
Tokoh dalam mitologi Hindu | |
Nama | Pandu |
Ejaan Dewanagari | पाण्डु |
Ejaan IAST | Pāṇḍu |
Kitab referensi | Mahabharata; Purana |
Asal | Hastinapura, Kerajaan Kuru |
Kediaman | Hastinapura |
Kasta | Ksatriya |
Profesi | Raja |
Dinasti | Kuru, Candrawangsa |
Anak | Lima Pandawa. Dari Kunti: Yudistira, Bima, Arjuna. Dari Madri: Nakula dan Sadewa. |
Para Raja Hastinapura Mahabharata |
---|
• Pratisrawas |
• Pratipa |
• Santanu |
• Citrānggada |
• Wicitrawirya |
• Pandu |
• Dretarastra |
• Yudistira |
• Parikesit |
• Janamejaya |
• Satanika |
• Aswamedadata |
Pandu memiliki dua orang istri, yaitu Kunti dan Madri. Sebenarnya Pandu Dewanata tidak bisa mempunyai anak karena dikutuk oleh seorang resi, karena pada saat resi tersebut menyamar menjadi kijang untuk bercinta, Pandu memanah hingga resi itu tewas. Kedua istri Pandu Dewanata mengandung dengan cara meminta kepada Dewa. Pandu Dewanata akhirnya tewas karena kutukan yang ditimpa kepadanya, dan Madri menyusul suaminya dengan membakar dirinya.
Daftar isi
Arti nama
Nama Pandu atau pāṇḍu dalam bahasa Sanskerta berarti pucat, dan kulit beliau memang pucat, karena ketika ibunya (Ambalika) menyelenggarakan upacara putrotpadana untuk memperoleh anak, ia berwajah pucat.Di kalangan Jawi (Jawa Kuna/Sunda), Pandu berasal dari Wandu yang artinya bukan laki bukan perempuan, tetapi bukan banci. Tegasnya, sajeroning lanang ana wadon, sajeroning wadon ana lanang, yaitu manusia yang sudah menemukan jodohnya dari dalam dirinya sendiri. Gusti Pangeran dan hambanya sudah bersatu dan selalu berjamaah.
Kelahiran
Menurut Mahabharata, Wicitrawirya bukanlah ayah biologis Pandu. Wicitrawirya wafat tanpa memiliki keturunan. Ambalika diserahkan kepada Bagawan Byasa agar diupacarai sehingga memperoleh anak. Ambalika disuruh oleh Satyawati untuk mengunjungi Byasa ke dalam sebuah kamar sendirian, dan di sana ia akan diberi anugerah. Ia juga disuruh agar terus membuka matanya supaya jangan melahirkan putra yang buta (Dretarastra) seperti yang telah dilakukan Ambika. Maka dari itu, Ambalika terus membuka matanya namun ia menjadi pucat setelah melihat rupa Sang Bagawan (Byasa) yang luar biasa. Maka dari itu, Pandu (putranya), ayah para Pandawa, terlahir pucat.Kehidupan
Pandu merupakan seorang pemanah yang mahir. Ia memimpin tentara Dretarastra dan juga memerintah kerajaan untuknya. Pandu menaklukkan wilayah Dasarna, Kashi, Anga, Wanga, Kalinga, Magadha, dan lain-lain.Pandu menikahi Kunti, puteri Raja Kuntibhoja dari Wangsa Wresni, dan Madri, puteri Raja Madra. Saat berburu di hutan, tanpa sengaja Pandu memanah seorang resi yang sedang bersenggama dengan istrinya. Atas perbuatan tersebut, Sang Resi mengutuk Pandu agar kelak ia meninggal saat bersenggama dengan istrinya. Maka dari itu, Pandu tidak bisa memiliki anak dengan cara bersenggama dengan istrinya. Dengan kecewa, Pandu meninggalkan hutan bersama istrinya dan hidup seperti pertapa. Di dalam hutan, Kunti mengeluarkan mantra rahasianya dan memanggil tiga Dewa, Yaitu Yama, Bayu, dan Indra. Dari ketiga Dewa tersebut, ia meminta masing-masing seorang putera. Ketiga putera tersebut adalah Yudistira, Bima, dan Arjuna. Kunti juga memberi kesempatan kepada Madri untuk meminta seorang putera dari Dewa yang dipanggilnya, dan Madri memanggil Dewa Aswin. Dari Dewa tersebut, Madri menerima putera kembar, diberi nama Nakula dan Sadewa.
Kelima putra pandu dikenal sebagai Pandawa.
Kematian
Lima belas tahun setelah ia hidup membujang, ketika Kunti dan putera-puteranya berada jauh, Pandu mencoba untuk bersenggama dengan Madri. Atas tindakan tersebut, Pandu wafat sesuai dengan kutukan yang diucapkan oleh resi yang pernah dibunuhnya. Kemudian Madri menitipkan putera kembarnya, Nakula dan Sadewa, agar dirawat oleh Kunti sementara ia membakar dirinya sendiri untuk menyusul suaminya ke alam baka.Versi pewayangan Jawa
Dalam pewayangan, tokoh Pandu (Bahasa Jawa: Pandhu) merupakan putera kandung Byasa yang menikahi Ambalika, janda Wicitrawirya. Bahkan, Byasa dikisahkan mewarisi takhta Hastinapura sebagai raja sementara sampai Pandu dewasa.Masa Muda
Pandu digambarkan berwajah tampan namun memiliki cacat di bagian leher, sebagai akibat karena ibunya memalingkan muka saat pertama kali menjumpai Byasa. Para dalang mengembangkan kisah masa muda Pandu yang hanya tertulis singkat dalam Mahabharata. Misalnya, Pandu dikisahkan selalu terlibat aktif dalam membantu perkawinan para sepupunya di Mathura. Pandu pernah diminta para dewa untuk menumpas musuh kahyangan bernama Prabu Nagapaya, raja raksasa yang bisa menjelma menjadi naga dari negeri Goabarong. Setelah berhasil melaksanakan tugasnya, Pandu mendapat hadiah berupa pusaka minyak Tala.Pandu kemudian menikah dengan Kunti setelah berhasil memenangkan sayembara di negeri Mathura. Ia bahkan mendapatkan hadiah tambahan, yaitu Puteri Madri, setelah berhasil mengalahkan Salya, kakak sang puteri. Di tengah jalan ia juga berhasil mendapatkan satu puteri lagi bernama Gandari dari negeri Plasajenar, setelah mengalahkan kakaknya yang bernama Prabu Gendara. Puetri yang terakhir ini kemudian diserahkan kepada Dretarastra, kakak Pandu.
Pandu naik takhta di Hastina menggantikan Byasa dengan bergelar "Prabu Pandu Dewanata" atau "Prabu Gandawakstra". Ia memerintah didampingi Gandamana, pangeran Panchala sebagai patih. Tokoh Gandamana ini kemudian disingkirkan oleh Sangkuni, adik Gandari secara licik.
Keluarga
Dari kedua istrinya, Pandu mendapatkan lima orang putra yang disebut Pandawa. Berbeda dengan kitab Mahabharata, kelimanya benar-benar putera kandung Pandu, dan bukan hasil pemberian dewa. Para dewa hanya dikisahkan membantu kelahiran mereka. Misalnya, Bhatara Dharma membantu kelahiran Yudistira, dan Bhatara Bayu membantu kelahiran Bima. Kelima putra Pandu semuanya lahir di Hastina, bukan di hutan sebagaimana yang dikisahkan dalam Mahabharata.Kematian
Kematian Pandu dalam pewayangan bukan karena bersenggama dengan Madri, melainkan karena berperang melawan Prabu Tremboko, muridnya sendiri.Dikisahkan bahwa Madri mengidam ingin bertamasya naik Lembu Nandini, wahana Batara Guru. Pandu pun naik ke kahyangan mengajukan permohonan istrinya. Sebagai syarat, ia rela berumur pendek dan masuk neraka. Batara Guru mengabulkan permohonan itu. Pandu dan Madri pun bertamasya di atas punggung Lembu Nandini. Setelah puas, mereka mengembalikan lembu itu kepada Batara Guru. Beberapa bulan kemudian, Madri melahirkan bayi kembar bernama Nakula dan Sadewa.
Sesuai kesanggupannya, Pandu pun berusia pendek. Akibat adu domba dari Sangkuni, Pandu pun terlibat dalam perang melawan muridnya sendiri, yaitu seorang raja raksasa dari negeri Pringgadani bernama Prabu Tremboko. Perang ini dikenal dengan nama Pamoksa. Dalam perang itu, Tremboko gugur terkena anak panah Pandu, namun ia sempat melukai paha lawannya itu menggunakan keris bernama "Kyai Kalanadah". Akibat luka di paha tersebut, Pandu jatuh sakit. Ia akhirnya meninggal dunia setelah menurunkan wasiat agar Hastinapura untuk sementara diperintah oleh Dretarastra sampai kelak Pandawa dewasa. Antara putera-puteri Pandu dan Tremboko kelak terjadi perkawinan, yaitu Bima dengan Hidimbi, yang melahirkan Gatotkaca, seorang kesatria berdarah campuran, manusia dan raksasa.
Naik ke sorga
Istilah Pamoksa seputar kematian Pandu kiranya berbeda dengan istilah moksa dalam agama Hindu. Dalam "Pamoksa", Pandu meninggal dunia musnah bersama seluruh raganya. Jiwanya kemudian masuk neraka sesuai perjanjian. Atas perjuangan putera keduanya, yaitu Bima beberapa tahun kemudian, Pandu akhirnya mendapatkan tempat di surga. Versi lain yang lebih dramatis mengisahkan Pandu tetap memilih hidup di neraka bersama Madri sesuai janjinya kepada dewa. Baginya, tidak menjadi masalah meskipun ia tetap tinggal di neraka, asalkan ia dapat melihat keberhasilan putera-puteranya di dunia. Perasaan bahagia melihat dharma bakti para Pandawa membuatnya merasa hidup di sorga.Sejarah Kepramukaan Dunia
A. Pendahuluan
Kalau
kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas
dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden
Powell of Gilwell.
Hal
ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di
negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang
menjadi gerakan kepramukaan.
B. Riwayat hidup Baden Powell
Lahir
tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya
bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang
meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c. Sifat
Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik,
bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai
teman-temannya.
d.
Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri
yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta
keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Pengalaman
ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi
Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan
baik.
William
Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell
melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian
dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris,
diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli
1907 selama 8 hari.
Tahun
1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.
Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3
orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929
Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
C. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal
tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan
kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan
judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan
negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang
semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun
1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi
kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian
diteruskan oleh istri beliau.
Tahun
1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak
serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai
pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba
yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun
1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17
tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success
(Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang
harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun
1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall,
London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden
Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun
1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru
dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois
Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian
digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell
Park.
Tahun
1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan
sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968
Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak
tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang
berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson
(Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh
R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro
Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica,
Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia
Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia
Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
Langganan:
Postingan (Atom)